BAB I
PENDAHULUAN
الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على
امو الدنيا والدين والعافية للمتقين ولا عدوان إلا على الظالمين والصلاة والسلام
على اشرف اللآنبياء والمرسلين سيدنا ومولنا محمد وعلى اله وصحبه أجكعين. أما بعد:
نشكر الله تعالى الذى قد أعطانا القوة
والنشاط فى إتمام هذه المقالة، ونشكر أيضا لمحاضرة الصرف الألف الأستاذ الحاجة ميلا حسنة م. أغ التى قد وهبت
لنا هذه الفرصة على تقديمها إليكم.
فى هذه المقالة بحث فى الفعل المزيد
(الثلاثى والرباعى) أثر الزيادة فيهما.
أما فى الباب الاول المقدمة، وفى الباب
الثانى البحث فى الفعل المزيد فى الباب الثالث الإختتام.
ونسأل المولى جل نشأه أن ينفع بهذه
المقالة، وهو الموفق للحق والصواب.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Fi’il Tsulatsy Mazied
وَأَمَّا
الثُّلاَثِىُّ المَزِيْدُ فِيْهِ فَهُوَ عَلَى ثَلاَثَةِ اَقْسَامٍ الاَوَّلُ مَا
كَانَ عَلَى اَرْبَعَةِ أَحْرُفٍ مِثْلُ اَفْعَلَ نَحْوُ اَكْرَمَ اِكْرَامًا وَفَعَّلَ
نَحْوُ فَرَّحَ تَفْرِيْحًا
Fi'il
tsulatsy mazied fiih terbagi atas tiga bagian yaitu :
Bagian
pertama ada tiga bab, yaitu:
1.
Fi'il yang keadaan fi'il madhinya terdiri dari empat
huruf, seperti :
a.
Wazan اَفْعَلَ
seperti: اَكْرَمَ
Asalnya كَرُمَ ditambah hamzah awalnya.
b.
Wazan فَعَّلَ
seperti: فَرَّحَ
Asalnya فَرِحَ ditambah 'ain fi'ilnya.
Maksudnya untuk ta'diah فَرِحَ (gembira) فَرَّحَ
(menggembirakan)
c.
Wazan فَاعَلَ
seperti: قَاتَلَ مُقَاتَلَةً وَقِتَالًا
Asalnya قَتَلَ ditambah alif, maksudnya untuk isytirak
(bersamaan/bersekutu) seperti:
قَتَلَ (membunuh), قَاتَلَ(saling bunuh/perang)
عَرَفَ (kenal/tahu), تَعَارَفَ (saling
mengenal)
ضَرَبَ (memukul), ضَارَبَ (saling pukul) dan sebagainya.
Lafadz yang fi'il madhinya lima huruf, yakni tsulatsy
ditambah dua huruf, semuanya ada lima bab, yaitu:
1.
Yang dimulai dengan ta'
dan 'ain fi'ilnya ditakrar (berulang) serta diidghamkan, seperti wazan تَفَعَّلَ mauzunnya: تَكَسَّرَ تَكَسُّرًا
Asalnya: كَسَرَ (pecah), تَكَسَّرَ (menjadi
pecah), seperti: كَسْرَتُ الزُّجَاحَ فَتَكَسَّرَ ( saya
memecahkan kaca, maka pecahlah kaca itu) dan sebagainyaز
2.
Wazan تَفَاعَلَ ditambah ta' dan alif
antara fa dan 'ain fi'ilnya, seperti تَبَاعَدَ
Asalnya بَعَدَ (jauh) تَبَاعَدَ (saling menjauhi)
3.
Yang dimulai dengan hamzah
dan ditambah nun: اِنْفَعَلَ seumpama lafadz: اِنْقَطَعَ
Asalnya: قَطَعَ (putus); اِنْقَطَعَ (menjadi
putus)
4.
Wazan اِفْتَعَلَ ditambah hamzah dan ta'
seperti lafadz: اِجْتَمَعَ اِجْتِمَاعًا
Asalnya: جَمَعَ (berkumpul), اِجْتَمَعَ (menjadi
kumpul)
Contohnya: اِجْتَمَعَ الحَطَبَ فَاجْتَمَعَ (saya
mengumpulkan kayu, maka terkumpulah kayu)
5.
Wazan اِفْعَلَّ ditambah hamzah
dan takrar lam fi'il, seperti: اِحْمَرَّ اِحْمِرَارًا
Asalnya حَمُرَ (merah) اِحْمَرَّ (menjadi merah)
Contoh: حَمَّرْتُ الثَّوْبَ فَاحْمَرَّ (saya
memerahi baju, maka merahlah baju itu).
وَاخْصُصْ خُمَاسِيًا بِذِى الاَوْزَانِ – فَبَدْؤُهَا كَانْكَسَرَ وَالثَّاتِى
"Kamu harus menentukan fi'il khumasy dengan beberapa wazan,
pertama lafadz: اِنْكَسَرَ(wazan اِنْفَعَلَ) dan kedua."
Lafadz yang fi'il madhinya enam huruf (dengan tambahan tiga huruf). Terbagi atas lima bab, yaitu:
1.
Wazan اِسْتَفْعَلَ ditambah hamjah, sin dan ta
seperti lafadz اِسْتَخْرَجَ اِسْتِخْرَاجًا. Asalnya خَرَجَ artinya keluar.
Contoh:
اِسْتَخْرَجْتُ الثَّوْبَ فَخَرَجَ
Saya mengeluarkan baju, maka keluarlah baju itu.
2.
Wazan اِفْعَالَّـ ditambah hamzah, alif dan
takrar lam fi'il serta diidghamkan. Seperti: اِحْمَارَّ Asalnya حَمُرَ artinya
merah; اِحْمَارَّ (bertambah merah)
3.
Wazan اِفْعَوْعَلَ ditambah hamzah, takrar 'ain
fi'il dan wau ditengahnya, mauzunnya lafadz: اِعْشَوْشَبَ. Asalnya عَشَبَ (rumput
tumbuh); misal lafadz اِعْشَوْشَبَ الحَشِيْشُ = rumput itu menjadi banyak.
4.
Wazan اِفْعَنْلَلَ seperti lafadz: اِقْعَنْسَسَ ditambah nun,
hamzah dan takrar lam fi'ilnya serta diidghamkan. Asalnya قَعَسَ
(mengedik/melentuk ke belakang); اِقْعَنْسَسَ (terlambat dan mundur kebelakang)
5.
Wazan اِفْعَنْلىَ seperti lafadz : اِسْلَنْقَى اِسْلِنْقَاءً ditambah hamjah,nun dan ya
yang ditukar kepada alif maqsurah. Lafadz اِسْلَنْقَى asalnya سَلَقَ (merebus); اِسْلَنْقَى
(terlentang).
Faedah-faedah wazan-wazan
fi'il tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid
1.
Faedah-faedah wazan فَعََّلَ
Di atanra faedah-faedah wazan فَعَلَ adalah
sebagai berikut:
a.
Ta'diah (التَّعْدِيَةُ) yakni
mengubah fi'il (tsulatsy mujarad yang) lazim (الاَّزِمُ) menjadi fi'il muta'addy (المُتَعَدِّى)
Contoh: kalimat fi'il وَحَدَ ia adalah
fi'il tsulatsy mujarrad, mengikuti wazan فَعَلَ artinya: sudah esa. Ketika ia
diubah mengikuti wazan فَعَّلَ maka ia menjadi ,َوحَّدَ, artinya: sudah mengesakan.
b.
Taktsir (التَّكْثِيْرُ) yakni
menunjukkan arti banyak. Contoh kalimat شَأَمَ kalimat ini adalah fi'il
tsulatsy mujarrad, mengikuti wazan فَعَلَ maka ia menjadi شَأَمَ artinya: menimpakan
banyak kesalahan.
c.
Washfu al-Maf''ul bih bi Ma'na al
Fi'il (وَصْفُ المَفْعُوْلِ بِهِ بِمَعْنىَ الفِعْلِ ) yakni menyipati maf'ul bih dengan arti (sifat) pada kalimat
fi'ilnya.
Contoh: kalimah جَهِلَ. Kalimah ini adalah fi'il Tsulasy Mujarrad, mengikuti wazan فَعِلَ, artinya: tidak mengetahui (bodoh).
Ketika ia diubah mengikuti wazan فَعََّلَ, maka ia menjadi جَهَّلَ artinya: menilai (orang lain) tidak mengetahui (bodoh).
d.
Salbu Ma'na al-Fi'li min al-Maf'ul bihI (سَلْبُ مَعْنَى الفِعْلِ مِنَ المَفْعُوْلِ بِهِ), yakni
menghilangkan fi'il dari maf'ulbihnya.
Contoh: kalimah عَشِبَ kalimat ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengijuti wazan فَعِلَ artinya: berumput. Ketika ia
dirubah menjadi عَشَّبَ, artinya menلhilangkan rumput.
2.
Faedah-faedah wazan
أَفْعَلَ adalah sebagai berikut:
a.
Ta'diyah (الَّتعْدِيَةُ). Yakni mengubah fi'il (Tsulatsy Mujarrad) lazim (اللَّازِمُ) menjadi fi'il Muta'ady (المُتَعَدِّى). (lihat kembali pengertian fi'il lazim dan mutaddy). Contoh:
kalimah قَامَ kalimah ini asalnya قَوَمَ adalah fi'il tsulatsy Mujarrad, mengikuti wazan فَعَلَ artinya:
berdiri. Ketika ia diubah mengikuti wazan أَفْعَلَ, maka
ia menjadi اَقَامَ,
asalnya أَقْوَمَ , artinya mendirikan.
b.
Shairurah (الصَّيْرُوْرَةُ), yakni
menjadi. Ungkapan menjadi menunjukan perubahan/peralihan dari suatu
keadaan ke keadaan lain.
Contoh: kalimah يَسُرَ.
Kalimah ini adalah fi'il Tsulasty Mujarrad, mengikuti wazan فَعُلَ artinya: mudah. Ketika ia
diubah menjadi wazan اَفْعَلَ, maka ia menjadi أَيْسَرَ, artinya menjadi kecukupan (kaya).
c.
Al-Dukhul fi al- syaii (الدُّخُوْلُ فىِ
الشََّيْءِ), yakni masuk ke seseuatu.
Contoh: kalimah سَلِمَ,
kalimah ini adalah Tsulatsy Mujarrad. Mengikuti wazan فَعِلَ artinya selamat. Ketika ia
diubah menjadi wazan أَفْعَلَ, maka ia menjadi أَسْلَمَ, artinya: masuk keagama Islam, atau singkatnya: Masuk Islam.
d.
Mubalaghah (المُبَالَغَةُ), yakni sangat. Dalam bahasa
Indonesia, misalnya, sangat mencintai, sangat membenci, dan lain-lain.
Contoh: kalimat حَبَّ . Kalimat ini adalah Tsulatsi Mujarrad, asalnya حَبَبَ mengikuti wazan أَفْعَلَ asalnya أَحْبَبَ artinya: sangat mencintai.
e.
Wijdan al-Syaii fi Shifah وِِجْدَانُ
الشَئِْ فِى صِفَةٍ yakni menemukan sesuatu pada suatu sifat.
Contoh: kalimah حَمِدَ kalimah ini adalah fi'il Tsulatsy
Mujarrad, mengikuti wazan فَعِلَ,
artinya memuji. Ketika ia diubah menjadi wazan أَفْعَلَ, maka
ia menjadi اَحْمَدَ artinys: menemukan sebagai
orang yang terpuji.
f.
Wujudu Ma Usytuqqa minhu al-Fi'lu fi al-Fa'il. وُجُوْدُ مَا اْشتُقَّ مِنْهُ الفِعْلُ فِى اْلفَافَلِ yakni adanya (ditemukan) arti
asal kalimah fi'il pada Fai'l.
Contoh: kalimah اَثْمَرَ kalimat
ini adalah Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid, mengikuti wazan اَفْعَلَ. Kalimah
fi'il اَثْمَرَ ini berasal dari kalimah ثَمَرَ, mengikuti wazan فَعَلَ, artinya:
berbuah. Atau berasal dari kalimah ثَمَرٌ, artinya: buah. Setelah kalimah
ini diubah menjadi mengikuti wazan اَفْعَلَ menjadi اَثْمَرَ, maka ia artinya: ditemukan
buah, dan untuk mudah difahami, ia diartikan: berbuah.
g.
As-Salbu (الْسَلْبُ) yakni mencabut/hulang
Contoh: kalimah شَفىَ. kalaimah ini adalah fi'il
Tsulatsy Mujarrad, asalnya شَفَيَ, mengikuti wazan فَعَلَ, maka ia artinya: sudah sembuh. Ketika ia
diubah mengikuti wazan اَفْعَلَ maka ia menjadi أَشْفىَartinya: hilang kesembuhan.
3.
Faedah wazan فاَعَلَ
Diantara faedah-faedah wazan
فاَعَلَ adalah sebagai berikut:
a.
Musyarakah (المُشَارَكَةُ), yakni bahwa menujukan sesuatu pekerjaan dilakukan oleh dua
orang/pihak atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, faedah musyarakah ini misalnya
seperti pada contoh: saling tolong-menolong, saling berlomba, dan lain-lain.
Contoh: kalimah سَبَقَ, kalaimah ini adalah fi'il
Tsulatsy Mujarrad, mengikuti wazan فَعَلَ, artinya: mendahului atau
mengalahkan. Ketika ia diubah mengikuti wazan فَاعَلَ maka ia menjadi سَابَقَartinya: berusaha saling mendahului/mengalahkan, atau
berlomba. Dari kalimah سَابَقَ inilah, kita mengenal kalimah musabaqah (المشابقة) yang berarti: perlombaan,
pertandingan atau kompetisi.
b.
Taktsir (التكثير), yakni menunjukan arti banyak.
Contoh: kalimah رَحِمَ , kalimah ini
adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti wazan فَعِلَ, artinya: melimpahkan
rahmat/menyayangi. Ketika ia diubah mengikuti wazan فَاعَلَ maka ia menjadi رَاحَمَartinya:
melimpahkan banyak rahmat/kasih sayang.
c.
Ta'diyah (التَّعْدِيَةُ) yakni mengubah fi'il (Tsulatsi Mujarrad yang) lazim
menjadi fi'il muta'addy.
Contoh: kalimah دَوِيَ. kalimah
ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti wazan فَعِلَ, artinya: sakit. Ketika ia
diubah mengikuti wazan
فَاعَلَ maka ia menjadi دَاوَيَ artinya: mengobati. Dalam bahasa
Indonesia, kata sakit tidak membututhkan obyek, sedangkan kata mengobati
sudah barang tentu membutuhkan obyek.
d.
Bi Ma'na al-Tsulatsy al-Mujarrad (بِمَعْنَى الثُّلاَثِى المُجَرَّدُ) yakni
memiliki makna sama
dengan arti bentuk Tsulatsy Mujarradnya.
Contoh: kalimah بَرَكَ kalimah ini
adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti wazan فَعَِلَ, artinya: memberkahi. Ketika
kalimah ini diubah mengikuti wazan فَاعَلَ maka ia menjadi بَارَكَ artinya: memberkahi. Jadi,
kalimah بَارَكَ yang fi'il Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid mengikuti wazan فَاعَلَ, artinya
sama dengan arti kalimah بَرَكَ yang fi'il Tsulatsy Mujarrad.
Faedah-faedah
Wazan-wazan Fi'il Tsulatsy Mazid bi Harfain Wahid
1.
Faedah-faedah wazan تَفَاعَلَ
Di antara faedah-faedah wazan تَفَاعَلَ
adalah sebagai berikut:
a.
Musyarakah (المُشَارَكَةُ) yakni bahwa
menunujkan sesuatu pekerjaan dilakukan oleh dua oiorang/pihak atau lebih. Dalam
bahasa Indonesia, faedah musyarakah ini misalnya sepertipada contoh: saling
menasihati, saling tolong-menolong, dan lain-lain.
Contoh: fi'il Tsulatsy Mujarrad:وَصِىَ, asalnya وَصَيَ, mengikuti
wazan فَعَلَ, artinya: berwasiat/mewasiati. Ketika kalimmah itu
diubah mengikuti wazan تَفَاعَلَ , menjadi تَوَاصىَ , artinya: saling mewasiat/ saling menasihati.
b.
Idharu Ma Laisa fi al-Waqi' (إِظْهَارُ مَا لَيْسَ فِى الوَاقِعِ), yakni menampakan/memperlihatkan
sesuatu yang tidak sebenarnya. Dalam bahasa Indonesia, lazim diartikan dengan
berpura-berpura.
Contoh: fi'il Tsulatsy Mujarrad: مَرِضَ mengikuti
wazan فَعِلَ, artinya: sakit. Ketika kalimmah itu diubah mengikuti
wazan تَفَاعَلَ, menjadi تمََاَرَضَ maka artinya berubah menjadi: berpura-pura sakit.
c.
Al-Waqu' Tadrijan (الوُقُوْعُ تَدْرِيْجًا), yakni menunjukan terjadinya
sesuatu secara bertahap, dalam arti kat asekaligus. Contoh: Tsulatsy Mujarrad: رَجَعَ, mengikuti
wazan فَعَلَ, artinya: pulang dalam rti pulang bersam-sama atau sekaligus.
Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan
تَفَاعَلَ, menjadi تَرَاجَعَ, maka artinya berubah menjadi:
pulang, dalam arti pulang secara bertahap atau tidak bersam-sama/tidak
sekaligus.
d.
Muthawa'ah Wazan فَاعَلَ (مُطَاوَعَةُ الوَزْنِ), yakni menunjukan akibat atau
konsekuensi dari wazan فَاعَلَ: دَاوَيَ,
asalnya دَاوَيَ artinya: mengobati. Kalimah
ini tentu saja membutuhkan Fa'il dan Maf'ul bih, artinya ia fi'il
Muta'addy. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan تَفَاعَلَ, menjadi: تَدَاوَى asalnya: تَدَوَيَ, maka
artinya berubah menjadi: menerima pengobatan atau terobati.
Kalimah ini tentu saja hanya membutuhkan Fa'il, artinya ia fi'il Lazim.
1.
Faedah-faedah wazan تَفَعَّلَ
Di antara faedah-faedah wazan تَفَعَّلَ adalah sebagai berikut:
a.
Shairurah (الصَّيْرُوْرَةُ)yakni menunjukan arti menjadi. Contoh: Fi'il
Tsulatsy Mujarrad: جَهُلَ, menjadi wazan فَعُلَ, artinya: tidak mengetahui
atau bodoh. Ketika kalimah itu diubah mengikuti wazan تَفَعَّلَ , menjadi تَجَهَّلَ, maka
artinya berubah menjadi: tidak mengetahui atau menjadi bodoh.
b.
Thalab (الطَّلَبُ), yakni menunjukan arti meminta,
memohon, mencari atau menuntut.
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: عَلِمَ, mengikuti
wazan فَعِلَ, artinya: berilmu atau memiliki ilmu. Ketika kalimah itu diubah
mengikuti wazan تَفَعَّلَ , menjadi تَعَّلَمَ, maka artinya berubah menjadi: mencari ilmu atau
menuntut ilmu. Atau lebih lazim diartikan: belajar.
c.
Muthawa'ah Wazan فَعََّلَ (مُطَاوَعَةُ فَعََّلَ), yakni menunjukkan akibat atau
konsekuensi dari wazan فَعَّلَ.
Contoh Fi'il Tsulatsy Mazid bi
Harfin Wahid mengikuti wazan فَعَّلَ; نَزَّلَ, artinya: menurunkan. Kalimat ini tentu saja memerlukan kepada Fa'il
dan Maf'ul bih, artinya ia fi'il Muta'addy. Ketika kalimah ini diubah
mengikuti wazan تَفَعَّلَ, manjadi تَنَزَّلَ, maka artinya berubah menjadi: turun. Setelah diubah,
tentu saja, kalimat ini hanya membutuhkan Fa'il, artinya ia fi'il Lazim.
d.
Takalluf (التَّكْلِفُ), yakni menunjukan arti berusaha keras untuk mendapatkan…
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: بَرَكَ, mengikuti wazan فَعَلَ artinya: memberkahi.
Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan تَفَعَّلَ, manjadi تَبَرَّكَ , maka
artinya berubah menjadi: berusaha untuk mendapatkan keberkahan.
e.
Wuqu' al-Fi'li Marratan Ba'da Ukhra (وُقُوْعُ الفِعْلِ مَرَّةً بَعْدَ
أُخْرَى), yakni
menunjukan terjadinya suatu pekerjaan berkali-kali secara berurutan.
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: نَزَلَ, mengikuti
wazan فَعَلَ artinya: turun, dalam arti turun bersamaan atau
sekaligus. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan تَفَعَّلَ, manjadi: تَنَزَّلَ, maka
artinya berubah menjadi:turun, dalam arti turun secara bertahap-tahap,
tidak bersama-sama atau tidak sekaligus.
3.
Faedah-faedah Wazan إِفْتَعَلَ adalah sebagai berikut:
a.
Muthawa'ah Wazan فَعَلَ (مطاوعة وزن فعل), yakni menunjukan akibat atau konsekuensi dari wazan
فَعَلَ.
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: رَفَعَ, mengikuti wazan فَعَلَ, artinya: meninggikan. Kalimat ini, tentu saja membuuthkan
Fa'il dan Maf'ul bih, aertinya kalimah ini fi'il Muta'addy. Ketika kalimah ini
dibah mengikuti wazan إِفْتَعَلَ, menjadi إِرْتَفَعَ, maka artinya berubah menjadi: tinggi. Setelah diubah,
tentu saja kalimah ini hanya membutuhkan Fa'il, artinya kalimah ini fi'il
Lazim.
b.
Musyarakah (المشاركة), yakni menunjukan bahwa
sesuatupekerjaan dilakukan oleh dua orang/pihak atau lebih.
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: خَلَفَ , mengikuti wazan فَعَلَ, artinya: berbeda atau berubah. Ketika kalimah
ini diubah mengikuti wazan إِفْتَعَلَ,
menjadi: إِخْتَلَفَ, maka artinya berubah menjadi: saling berbeda.
c.
Mubalaghah (المبالغة), yakni menunjukan arti sangat,
benar-benar atau sejenisnya. Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: جَهَدَ, mengikuti wazan فَعَلَ,
artinya: berusaha keras. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إِفْتَعَلَ, menjadi: إِجْتَهَدَ, maka artinya berubah menjadi:
benar-benar berusaha keras.
d.
Thalab (الطلب), Yakni menunjukan arti meminta,
memohon, mencari atau menuntut. Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: مَنَّ, asalnya مَنَنَ, artinya: memberi
karunia. Ketika
kalimah ini diubah mengikuti wazan إِفْتَعَلَ,
menjadi: إِمْتَنَّ, asalnya إِمْتَنَنَ, maka artinya berubah menjadi: meminta/memohon karunia
4.
Faedah-faedah Wazan إِنْفَعَلَ
Diantara faedah-faedah wazan إِنْفَعَلَ adalah
sebagai berikut:
a.
Muthawa'ah Wazan (مطاوعة اَفَْعَلَ) فَعَلَ, yakni
menunjukan akibat atau konsekuensi dari wazan فَعَلَ.
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: فَطَرَ, mengikuti
wazan فَعَلَ, artinya: membelah. Kalimah ini, tentu saja, membutuhkan
Fa'il dan Maf'ul bih, artinya ia fi'il Muta'addy. Ketika kalimah ini diubah
mengikuti wazan إِنْفَعَلَ, menjadi: إِنْفَطَرَ, maka
artinya berubah menjadi: belah atau terbelah. Setelah diubah,
kalimah ini hanya membutuhkan Fa'il, artinya ia berubahmenjadi fi'il Lazim.
b.
Muthawa'ah Wazan أَفْعَلَ
(مطاوعة وزن), yakni menunjukan akibat atau
konsekuensi dari wazan yakni menunjukan akibat atau konsekuensi dari wazan
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mazid bi
Harfin Wahid mengikuti wazan yakni menunjukan akibat atau konsekuensi dari
wazan أَفْعَلَ: أَطْفَأَ artinya: mematikan/memadamkan. Kalimah ini tentu saja
membutuhkan kepada Fa'il dan Maf'ul bih, artinya ia fi'il Muta'addy. Ketika kalimah ini diubah
mengikuti wazan إِنْفَعَلَ, menjadi إِنْطَفَأَ, maka artinya berubah menjadi: mati/padam. Setelah
diubah, maka kalimah ini hanya membutuhkan Fa'il, artinya ia berubah menjadi
fi'il Lazim.
5.
Faedah-faedah wazan إِفْعَلَّ
Diantara faedah-faedah wazan إِفْعَلَّ adalah
sebagai berikut:
a.
Al-Dukhul fi al-Shifah (الدخول فى الصفة), yakni
masuk ke suatu sifat .
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad حَمُرَ ,
mengikuti wazan فَعَلَ , artinya merah. Ketika kalimah ini
diubah mengikuti wazan إِفْعَلَّ , menjadi إِحْمَرَّ maka artinya berubah menjadi: memerah.
b.
Mubalaghah (المُبَالَغَةُ) , yakni menunjukkan arti sangat,
benar-benar atau sejenisnya.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: سَوِدَ .
mengikuti wazan فَعِلَ , artinya: hitam/menjadi hitam. Ketika
kalimah ini diubah mengikuti wazan إِفْعَلَّ ,
menjadi اِسْوَدَّ , maka artinya berubah menjadi: sangat
hitam/menjadi sangat hitam.
Faedah-faedah
Wazan-wazan Fi’il Tsulatsy Mazid bi Tsalatsi Ahruf
1.
Faedah-Faedah Wazan اِسْتَفْعَلَ
Di antara Faedah-Faedah
Wazan اِسْتَفْعَلَ adalah sebagai berikut:
a.
Thalab (الطلب), Yakni menunjukan arti meminta,
memohon, mencari atau menuntut.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: غَفَرَ, mengikuti wazan فَعَلَ
artinya: memberi ampunan/mengampuni. Ketika kalimah itu diubah menjadi إسْتَغْفَرَ maka artinya berubah menjadi: memohon ampunan atau beristighfar.
b.
Muthawa’ah (المطاوعة) yakni menunjukkan akibat atau
konsekuensi dari perbutan lain.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid: أغْنَى, asalnya أغْنَيَ , mengikuti wazan أفْعَلَ , artinya: memberi kecukupan. Ketika akalimah ini diubah
menjadi إسْتَغَنَى , asalnya إسْتَغَنَىَ , maka artinya berubah menjadi: berkecukupan.
c.
Wijdan al-Maf’ul bih ‘ala Shifah (وجدان المفعول به على صفة) yakni menemukan (menilai) Maf’ul bih pada suatu sifat.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: هَمَّ ,
asalnya هَمَمَ , mengikuti wazan فَعَلَ ,
artinya: menginginkan. Ketika kalimah ini diubah
mengikuti wazan إسْتَفْعَلَ ,
menjadi إسْتَهَمَّ asalnya إسْتَهَمَمَ , maka artinya berubah menjadi: menemukan (menilai) sesuatu
sebagai hal yang penting.
d.
Tahawwul (التحول)
, yakni menunjukkan arti berubah (rupa).
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: مَلُحَ ,
mengikuti فَعُلَ , artinya: (sudah) asin. Ketika kalimah ini diubah
mengikuti wazan إسْتَفْعَلَ menjadi
إسْتَمْلَحَ , maka artinya berubah menjadi: berubah menjadi garam.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: قَرَّ , asalnya
قَرَرَ , mengikuti wazan فَعَلَ ,
artinya menetap atau bertempat tinggal. Ketika kalimah ini diubah mengikuti
wazan إسْتَفْعَلَ , asalnya إسْتَقْرَرَ , maka
artinya sama dengan قَرَّ , yaitu menetap atau bertempat
tinggal.
2.
Faedah-faedah Wazan إفْعَوْعَلَ
Faedah-faedah Wazan إفْعَوْعَلَ adalah
sebagai berikut:
a.
Mubalaghah (المُبَالَغَةُ) , yakni menunjukkan arti sangat,
benar-benar atau sejenisnya.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: عَلِمَ ,
mengikuti wazan فَعِلَ artinya: berilmu. Ketika
kalimah ini diubah menjadi إعْلَوْلَمَ , maka
artinya berubah menjadi: sangat berilmu.
b.
Bi ma’na فَعَلَ (بِمَعْنَى فَعَلَ) , yakni mempunyai arti sama dengan arti bentuk Tsulatsy
Mujarradnya (فَعَلَ)
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: حَلاَ,
asalnya حَوَلَ , mengikuti wazan فَعَلَ ,
artinya: (sudah) manis. Ketika kalimah ini diubah menjadi إحْلَوْلَى asalnya إحْلَوْلَوَ , maka
artinya sama dengan kalimah حَلاَ , yaitu
(sudah) manis.
3.
Faedah-faedah Wazan إفْعاَلَّ
Wazan إفْعاَلَّ hanya mempunyai 1 faedah, yaitu Mubalghah (المبالغة) , yakni menunjukkan arti sangat, sungguh-sungguh atau
sejenisnya.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: سَوِدَ
mengikuti wazan فَعِلَ , artinya: (sudah) hitam. Ketika
kalimah ini diubah menjadi إسْوَادَّ , maka
artinya berubah menjadi: sangat (benar-benar) hitam.
4.
Faedah-faedah Wazan إفْعَوَّلَ
Wazan إفْعَوَّلَ hanya mempunyai satu faedah, yaitu Mubalghah (المبالغة) , yakni
menunjukkan arti sangat, sungguh-sungguh atau sejenisnya.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: جَهُلَ
mengikuti wazan فَعُلَ , artinya:
(sudah) bodoh. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إفْعَوَّلَ menjadi إجْهَوَّلَ , maka artinya berubah menjadi: sangat
bodoh.
B.
Ruba’i Mazied
وَأَمَّا
الرُّباَعِىُّ الْمَزِيْدُ فِيْهِ فَأَمْثِلَتُهُ تَفَعْلَلَ كَتَدَخْرَجَ
تَدَخْرُجًا وَافْعَنْلَلَ كَاحْرَنْجَمَ احْرِنْجَمًا وافْعَلَلَّ كَاقْشَعَرَّ
اقْشِعْرَارًا.
Ruba’i Mazied fiih (yaitu fi’il yang huruf
asalnya empat, lalu ditambah)
Contoh:
1.
Wazan تفعلل
ditambah ta’, seperti: تدخرج
asalnya: دخرج (mengguling-gulingkan); تدخرج
(menjadi terguling).
2.
Wazan إفعنْلل
ditambah hamzah dan nun, seperti: احرنجم asalnya
حرجم (sempit); احرنجم (berdesakan).
3.
Wazan افعللّ ,
ditambah hamzah dan takrar lam fi’il yang kedua, seperti lafadz: اقْشَعَرَّ asalnya قَشْعَرَ (menggigil/tegak bulu roma karena
takut).
Faedah-faedah
wazan-wazan Ruba’i Mazied
1.
Faedah-faedah wazan تفعلل
a.
Muthawa’ah wazan فعلل (مطاوعة فعلل) yakni menunjukkan akibat
atau konsekuensi dari wazan فعلل .
Contoh: دَخْرَجْتُ الحَجَرَ فَتَدَخْرَجَ “aku menggulingkan batu maka tergulinglah batu itu.
b.
Li ma’na mujarrad
Contoh: تَلَأْلَأَ الزُّجَاجُ “lampu
itu menyala”.
2.
Faedah wazan افعنلل
Wazan افعنلل hanya mempunyai satu faedah yaitu: untuk mengatakan sebab dan
konsekuensinya dari wazan فعلل (مطاوعة فعلل)
Contoh: حرجمت الابل فَاحْرَنْجَمَ
3.
Faedah wazan افللَّ
Wazan افللَّ hanya mempunyai satu faedah yaitu: mubalaghah laazim (مبالغة اللازم) yaitu menunjukkan arti
sangat, benar-benar, dan lain-lain.
Contoh: اقْشَعَرَّ الْجِلْدُ
BAB III
PENUTUP
Simpulan
1.
Wazan-wazan fi'il tsulatsy mazid
a.
Wazan-wazan fi'il tsulatsy mazid
bi harfin
1)
أَفْعَلَ
2)
فاعل
3)
فعّل
b.
Wazan-wazan fi'il tsulatsy mazid
bi harfaini
1)
إنفعل
2)
إفتعل
3)
إفعلّ
4)
تفعّل
5)
تفاعل
c.
Wazan-wazan fi'il tsulatsy mazid
bi tsalatsati ahrufin
1)
إستفعل
2)
إفعوعل
3)
إفعالّ
2.
Wazan-wazan fi'il ruba'i mazid
a.
Wazan fi'il ruba'i mazid bi harfin
2)
تَفَعْلَل
a.
Wazan-wazan fi'il ruba'i mazid bi
harfaini
3)
إفعللّ
4)
إفعنلل
3.
Faedah-faedah wazan-wazan fi'il
tsulatsy mazid bi harfin wahid
a.
Faedah-faedah wazan فعّل
2)
Ta'diyah
3)
Washfu al-maf'ul bihi bi ma'na
al-fi'il
4)
Salbu ma'na al-fi'limin al-Maf'ul
bih
a.
Faedah-faedah wazan أفعل
1)
Ta'diyah
2)
Shairurah
3)
Ad-dukhulu fi al-Syaii
4)
Muballaghah
5)
Wijdan al-Syaii fi shifah
6)
Wijdan ma usytaqqa al-fi’lu fi
al-fa’il
7)
As-salb
b.
Faedah-faedah wazan فاعل
1)
Musyarakah
2)
Taktsir
3)
Ta'diyah
4)
Bima'na al-mujarrad
4.
Faedah-faedah fi'il tsulatsy mazid
bi harfaini
a.
Faedah-faedah wazan تفاعل
1)
Musyarakah
2)
Izhharu ma laisa fi al-waqi'
3)
Al-wuqu' tadrijan
4)
Muthawa'ah wazan فاعل
b.
Faedah-faedah wazan تفعّل
1)
Shairurah
2)
Thalab
3)
Muthawa'ah wazan فعّل
4)
Takalluf
5)
Wuqu' al-fi'li marratan ba'da
ukhra
c.
Faedah-faedah wazan إفتعل
1)
Muthawa'ah wazan فعل
2)
Musyarakah
3)
Mubalaghah
4)
Thalab
d.
Faedah-faedah wazan إنفعل
1)
Muthawa'ah wazan فعل
2)
Muthawa'ah wazan أفعل
e.
Faedah-faedah wazan إفعلّ
1)
Al-Dukhul fi al-shirah
2)
Mubalaghah
5.
Faedah-faedah wazan fi'il tsulatsy
mazid bi tsalatsati ahrifi.
a.
Faedah-faedah wazan إستفعل
1)
Thalab
2)
Muthawa'ah
3)
Wijdan al-Maf'ul bihi 'ala shifah
4)
Tahawul
5)
Bima'na فعل
b.
Faedah-faedah wazan إفعوعل
1)
Mubalaghah
2)
Bima'na فعل
c.
Faedah-faedah wazan إفعالّ
1)
Mubalaghah
d.
Faedah wazan إفعوّل
1)
Mubalaghah
6.
Faedah-faedah wazan-wazan Fi'il
rubai' mazid biharfin wahid
a.
Faedah wazan تفعلل
1)
Muthawa'ah
2)
Ma'na al-Mujarrad
7.
Faedah-faedah wazan-wazan fi'il
ruba'I mazid biharfaini
a.
Faedah wazan إفعنلل
1)
Muthawwa'ah
b.
Faedah wazan إفعللّ
1)
Mubalaghah al-Lazim
DAFTAR PUSTAKA
-
Anwar, KH. Moch. 2003. Ilmu Sharaf. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
-
Fahmi, Akrom. 1997. Ilmu Nahwu dan Sharaf. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
-
الشيخ محمد معصوم بن على. الأمثلة
التصريفية. سورابايا: مكتبة ومطبعة سالم نبهان
No comments:
Post a Comment