Sunday, November 27, 2016

fiil tsulasi dan rubai



BAB I
PENDAHULUAN

الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على امو الدنيا والدين والعافية للمتقين ولا عدوان إلا على الظالمين والصلاة والسلام على اشرف اللآنبياء والمرسلين سيدنا ومولنا محمد وعلى اله وصحبه أجكعين. أما بعد:
نشكر الله تعالى الذى قد أعطانا القوة والنشاط فى إتمام هذه المقالة، ونشكر أيضا لمحاضرة الصرف الألف  الأستاذ الحاجة ميلا حسنة م. أغ التى قد وهبت لنا هذه الفرصة على تقديمها إليكم.
فى هذه المقالة بحث فى الفعل المزيد (الثلاثى والرباعى) أثر الزيادة فيهما.
أما فى الباب الاول المقدمة، وفى الباب الثانى البحث فى الفعل المزيد فى الباب الثالث الإختتام.
ونسأل المولى جل نشأه أن ينفع بهذه المقالة، وهو الموفق للحق والصواب.














BAB II
PEMBAHASAN

A.    Fi’il Tsulatsy Mazied
وَأَمَّا الثُّلاَثِىُّ المَزِيْدُ فِيْهِ فَهُوَ عَلَى ثَلاَثَةِ اَقْسَامٍ الاَوَّلُ مَا كَانَ عَلَى اَرْبَعَةِ أَحْرُفٍ مِثْلُ اَفْعَلَ نَحْوُ اَكْرَمَ اِكْرَامًا وَفَعَّلَ نَحْوُ فَرَّحَ تَفْرِيْحًا
Fi'il tsulatsy mazied fiih terbagi atas tiga bagian yaitu :
Bagian pertama ada tiga bab, yaitu:
1.      Fi'il yang keadaan fi'il madhinya terdiri dari empat huruf, seperti :
a.       Wazan اَفْعَلَ seperti: اَكْرَمَ
Asalnya كَرُمَ ditambah hamzah awalnya.
b.      Wazan فَعَّلَ seperti: فَرَّحَ
Asalnya فَرِحَ ditambah 'ain fi'ilnya.
Maksudnya untuk ta'diah فَرِحَ (gembira) فَرَّحَ (menggembirakan)
c.       Wazan فَاعَلَ  seperti: قَاتَلَ مُقَاتَلَةً وَقِتَالًا
Asalnya قَتَلَ ditambah alif, maksudnya untuk isytirak (bersamaan/bersekutu) seperti:
قَتَلَ (membunuh),  قَاتَلَ(saling bunuh/perang)
عَرَفَ (kenal/tahu), تَعَارَفَ (saling mengenal)
ضَرَبَ (memukul), ضَارَبَ (saling pukul) dan sebagainya.

Lafadz yang fi'il madhinya lima huruf, yakni tsulatsy ditambah dua huruf, semuanya ada lima bab, yaitu:
1.      Yang dimulai dengan ta' dan 'ain fi'ilnya ditakrar (berulang) serta diidghamkan, seperti wazan تَفَعَّلَ mauzunnya: تَكَسَّرَ تَكَسُّرًا
Asalnya: كَسَرَ (pecah), تَكَسَّرَ (menjadi pecah), seperti: كَسْرَتُ الزُّجَاحَ فَتَكَسَّرَ ( saya memecahkan kaca, maka pecahlah kaca itu) dan sebagainyaز
2.      Wazan تَفَاعَلَ ditambah ta' dan alif antara fa dan 'ain fi'ilnya, seperti تَبَاعَدَ
Asalnya بَعَدَ (jauh) تَبَاعَدَ (saling menjauhi)
3.      Yang dimulai dengan hamzah dan ditambah nun: اِنْفَعَلَ seumpama lafadz: اِنْقَطَعَ
Asalnya: قَطَعَ (putus); اِنْقَطَعَ (menjadi putus)
4.      Wazan اِفْتَعَلَ ditambah hamzah dan ta' seperti lafadz: اِجْتَمَعَ اِجْتِمَاعًا
Asalnya: جَمَعَ (berkumpul), اِجْتَمَعَ (menjadi kumpul)
Contohnya: اِجْتَمَعَ الحَطَبَ فَاجْتَمَعَ (saya mengumpulkan kayu, maka terkumpulah kayu)
5.      Wazan اِفْعَلَّ ditambah hamzah dan takrar lam fi'il, seperti: اِحْمَرَّ اِحْمِرَارًا
Asalnya حَمُرَ (merah) اِحْمَرَّ (menjadi merah)
Contoh: حَمَّرْتُ الثَّوْبَ فَاحْمَرَّ (saya memerahi baju, maka merahlah baju itu).
وَاخْصُصْ خُمَاسِيًا بِذِى الاَوْزَانِفَبَدْؤُهَا كَانْكَسَرَ وَالثَّاتِى              
"Kamu harus menentukan fi'il khumasy dengan beberapa wazan, pertama lafadz:  اِنْكَسَرَ(wazan اِنْفَعَلَ) dan kedua."

Lafadz yang fi'il madhinya enam huruf  (dengan tambahan tiga huruf).  Terbagi atas lima bab, yaitu:
1.      Wazan اِسْتَفْعَلَ ditambah hamjah, sin dan ta seperti lafadz اِسْتَخْرَجَ اِسْتِخْرَاجًا. Asalnya خَرَجَ artinya keluar.
Contoh:
اِسْتَخْرَجْتُ الثَّوْبَ فَخَرَجَ
Saya mengeluarkan baju, maka keluarlah baju itu.
2.      Wazan اِفْعَالَّـ ditambah hamzah, alif dan takrar lam fi'il serta diidghamkan. Seperti: اِحْمَارَّ Asalnya حَمُرَ artinya merah; اِحْمَارَّ (bertambah merah)
3.      Wazan اِفْعَوْعَلَ ditambah hamzah, takrar 'ain fi'il dan wau ditengahnya, mauzunnya lafadz: اِعْشَوْشَبَ. Asalnya عَشَبَ (rumput tumbuh); misal lafadz اِعْشَوْشَبَ الحَشِيْشُ = rumput itu menjadi banyak.
4.      Wazan اِفْعَنْلَلَ seperti lafadz: اِقْعَنْسَسَ ditambah nun, hamzah dan takrar lam fi'ilnya serta diidghamkan. Asalnya قَعَسَ (mengedik/melentuk ke belakang);  اِقْعَنْسَسَ (terlambat dan mundur kebelakang)
5.      Wazan اِفْعَنْلىَ seperti lafadz : اِسْلَنْقَى اِسْلِنْقَاءً ditambah hamjah,nun dan ya yang ditukar kepada alif maqsurah.  Lafadz اِسْلَنْقَى asalnya سَلَقَ (merebus); اِسْلَنْقَى (terlentang).

Faedah-faedah wazan-wazan fi'il tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid
1.      Faedah-faedah wazan فَعََّلَ
Di atanra faedah-faedah wazan فَعَلَ adalah sebagai berikut:
a.       Ta'diah (التَّعْدِيَةُ) yakni mengubah fi'il (tsulatsy mujarad yang) lazim (الاَّزِمُ) menjadi fi'il muta'addy (المُتَعَدِّى)
Contoh: kalimat fi'il وَحَدَ ia adalah fi'il tsulatsy mujarrad, mengikuti wazan فَعَلَ artinya: sudah esa. Ketika ia diubah mengikuti wazan فَعَّلَ maka ia menjadi ,َوحَّدَ, artinya: sudah mengesakan.
b.      Taktsir (التَّكْثِيْرُ) yakni menunjukkan arti banyak. Contoh kalimat شَأَمَ kalimat ini adalah fi'il tsulatsy mujarrad, mengikuti wazan فَعَلَ maka ia menjadi شَأَمَ artinya: menimpakan banyak kesalahan.
c.       Washfu al-Maf''ul bih bi Ma'na al Fi'il (وَصْفُ المَفْعُوْلِ بِهِ بِمَعْنىَ الفِعْلِ ) yakni menyipati maf'ul bih dengan arti (sifat) pada kalimat fi'ilnya.
Contoh: kalimah جَهِلَ. Kalimah ini adalah fi'il Tsulasy Mujarrad, mengikuti wazan فَعِلَ, artinya: tidak mengetahui (bodoh). Ketika ia diubah mengikuti wazan فَعََّلَ, maka ia menjadi جَهَّلَ artinya: menilai (orang lain) tidak mengetahui (bodoh).
d.      Salbu Ma'na al-Fi'li min al-Maf'ul bihI (سَلْبُ مَعْنَى الفِعْلِ مِنَ المَفْعُوْلِ بِهِ), yakni menghilangkan fi'il dari maf'ulbihnya.
Contoh: kalimah عَشِبَ kalimat ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengijuti wazan فَعِلَ artinya: berumput. Ketika ia dirubah menjadi عَشَّبَ, artinya menلhilangkan rumput.

2.      Faedah-faedah wazan  أَفْعَلَ adalah sebagai berikut:
a.       Ta'diyah (الَّتعْدِيَةُ). Yakni mengubah fi'il (Tsulatsy Mujarrad) lazim (اللَّازِمُ) menjadi fi'il Muta'ady (المُتَعَدِّى). (lihat kembali pengertian fi'il lazim dan mutaddy). Contoh: kalimah قَامَ kalimah ini asalnya قَوَمَ adalah fi'il tsulatsy Mujarrad, mengikuti wazan فَعَلَ artinya: berdiri. Ketika ia diubah mengikuti wazan أَفْعَلَ, maka ia menjadi اَقَامَ, asalnya أَقْوَمَ , artinya mendirikan.
b.      Shairurah (الصَّيْرُوْرَةُ), yakni menjadi. Ungkapan menjadi menunjukan perubahan/peralihan dari suatu keadaan ke keadaan lain.
Contoh: kalimah    يَسُرَ. Kalimah ini adalah fi'il Tsulasty Mujarrad, mengikuti wazan  فَعُلَ artinya: mudah. Ketika ia diubah menjadi wazan  اَفْعَلَ, maka ia menjadi أَيْسَرَ, artinya menjadi kecukupan (kaya).
c.       Al-Dukhul fi al- syaii (الدُّخُوْلُ فىِ الشََّيْءِ), yakni masuk ke seseuatu.
Contoh: kalimah سَلِمَ, kalimah ini adalah Tsulatsy Mujarrad. Mengikuti wazan فَعِلَ artinya selamat. Ketika ia diubah menjadi wazan أَفْعَلَ, maka ia menjadi أَسْلَمَ, artinya: masuk keagama Islam, atau singkatnya: Masuk Islam.
d.      Mubalaghah (المُبَالَغَةُ), yakni sangat. Dalam bahasa Indonesia, misalnya, sangat mencintai, sangat membenci, dan lain-lain.
Contoh: kalimat حَبَّ . Kalimat ini adalah Tsulatsi Mujarrad, asalnya  حَبَبَ mengikuti wazan أَفْعَلَ asalnya أَحْبَبَ artinya: sangat mencintai.
e.       Wijdan al-Syaii fi Shifah  وِِجْدَانُ الشَئِْ فِى صِفَةٍ yakni menemukan sesuatu pada suatu sifat.
Contoh: kalimah    حَمِدَ kalimah ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti wazan فَعِلَ, artinya memuji. Ketika ia diubah menjadi wazan أَفْعَلَ, maka ia menjadi اَحْمَدَ artinys: menemukan sebagai orang yang terpuji.
f.       Wujudu Ma Usytuqqa minhu al-Fi'lu fi al-Fa'il. وُجُوْدُ مَا اْشتُقَّ مِنْهُ الفِعْلُ فِى اْلفَافَلِ yakni adanya (ditemukan) arti asal kalimah fi'il pada Fai'l.
Contoh: kalimah اَثْمَرَ kalimat ini adalah Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid, mengikuti wazan اَفْعَلَ. Kalimah fi'il اَثْمَرَ ini berasal dari kalimah ثَمَرَ, mengikuti wazan فَعَلَ, artinya: berbuah. Atau berasal dari kalimah ثَمَرٌ, artinya: buah. Setelah kalimah ini diubah menjadi mengikuti wazan اَفْعَلَ menjadi اَثْمَرَ, maka ia artinya: ditemukan buah, dan untuk mudah difahami, ia diartikan: berbuah.
g.      As-Salbu (الْسَلْبُ) yakni mencabut/hulang
Contoh: kalimah شَفىَ. kalaimah ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, asalnya شَفَيَ, mengikuti wazan فَعَلَ,  maka ia artinya: sudah sembuh. Ketika ia diubah mengikuti wazan اَفْعَلَ maka ia menjadi   أَشْفىَartinya: hilang kesembuhan.

3.      Faedah wazan فاَعَلَ
Diantara faedah-faedah wazan فاَعَلَ adalah sebagai berikut:
a.       Musyarakah (المُشَارَكَةُ), yakni bahwa menujukan sesuatu pekerjaan dilakukan oleh dua orang/pihak atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, faedah musyarakah ini misalnya seperti pada contoh: saling tolong-menolong, saling berlomba, dan lain-lain.
Contoh: kalimah سَبَقَ, kalaimah ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti wazan فَعَلَ, artinya: mendahului atau mengalahkan. Ketika ia diubah mengikuti wazan فَاعَلَ  maka ia menjadi   سَابَقَartinya: berusaha saling mendahului/mengalahkan, atau berlomba. Dari kalimah سَابَقَ inilah, kita mengenal kalimah musabaqah (المشابقة) yang berarti: perlombaan, pertandingan atau kompetisi.
b.      Taktsir (التكثير), yakni menunjukan arti banyak.
Contoh: kalimah رَحِمَ , kalimah ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti wazan فَعِلَ, artinya: melimpahkan rahmat/menyayangi. Ketika ia diubah mengikuti wazan فَاعَلَ maka ia menjadi  رَاحَمَartinya: melimpahkan banyak rahmat/kasih sayang.
c.       Ta'diyah (التَّعْدِيَةُ) yakni mengubah fi'il (Tsulatsi Mujarrad yang) lazim menjadi fi'il muta'addy.
Contoh: kalimah دَوِيَ. kalimah ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti wazan فَعِلَ, artinya: sakit. Ketika ia diubah mengikuti wazan فَاعَلَ maka ia menjadi  دَاوَيَ artinya: mengobati. Dalam bahasa Indonesia, kata sakit tidak membututhkan obyek, sedangkan kata mengobati sudah barang tentu membutuhkan obyek.
d.      Bi Ma'na al-Tsulatsy al-Mujarrad (بِمَعْنَى الثُّلاَثِى المُجَرَّدُ) yakni memiliki makna sama dengan arti bentuk Tsulatsy Mujarradnya.
Contoh: kalimah بَرَكَ kalimah ini adalah fi'il Tsulatsy Mujarrad, mengikuti wazan فَعَِلَ, artinya: memberkahi. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan  فَاعَلَ maka ia menjadi  بَارَكَ artinya: memberkahi. Jadi, kalimah بَارَكَ yang fi'il Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid mengikuti wazan فَاعَلَ, artinya sama dengan arti kalimah بَرَكَ yang fi'il Tsulatsy Mujarrad.

Faedah-faedah Wazan-wazan Fi'il Tsulatsy Mazid bi Harfain Wahid
1.      Faedah-faedah wazan تَفَاعَلَ
Di antara faedah-faedah wazan تَفَاعَلَ adalah sebagai berikut:
a.       Musyarakah (المُشَارَكَةُ) yakni bahwa menunujkan sesuatu pekerjaan dilakukan oleh dua oiorang/pihak atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, faedah musyarakah ini misalnya sepertipada contoh: saling menasihati, saling tolong-menolong, dan lain-lain.
Contoh: fi'il Tsulatsy Mujarrad:وَصِىَ, asalnya وَصَيَ, mengikuti wazan فَعَلَ, artinya: berwasiat/mewasiati. Ketika kalimmah itu diubah mengikuti wazan تَفَاعَلَ , menjadi تَوَاصىَ , artinya: saling mewasiat/ saling menasihati.
b.      Idharu Ma Laisa fi al-Waqi' (إِظْهَارُ مَا لَيْسَ فِى الوَاقِعِ), yakni menampakan/memperlihatkan sesuatu yang tidak sebenarnya. Dalam bahasa Indonesia, lazim diartikan dengan berpura-berpura.
Contoh: fi'il Tsulatsy Mujarrad: مَرِضَ mengikuti wazan فَعِلَ, artinya: sakit. Ketika kalimmah itu diubah mengikuti wazan تَفَاعَلَ, menjadi تمََاَرَضَ maka artinya berubah menjadi: berpura-pura sakit.
c.       Al-Waqu' Tadrijan (الوُقُوْعُ تَدْرِيْجًا), yakni menunjukan terjadinya sesuatu secara bertahap, dalam arti kat asekaligus. Contoh: Tsulatsy Mujarrad: رَجَعَ, mengikuti wazan فَعَلَ, artinya: pulang dalam rti pulang bersam-sama atau sekaligus. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan  تَفَاعَلَ, menjadi  تَرَاجَعَ, maka artinya berubah menjadi: pulang, dalam arti pulang secara bertahap atau tidak bersam-sama/tidak sekaligus.
d.      Muthawa'ah Wazan فَاعَلَ (مُطَاوَعَةُ الوَزْنِ), yakni menunjukan akibat atau konsekuensi dari wazan  فَاعَلَ: دَاوَيَ, asalnya دَاوَيَ artinya: mengobati. Kalimah ini tentu saja membutuhkan Fa'il dan Maf'ul bih, artinya ia fi'il Muta'addy. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan  تَفَاعَلَ, menjadi: تَدَاوَى asalnya: تَدَوَيَ, maka artinya berubah menjadi: menerima pengobatan atau terobati. Kalimah ini tentu saja hanya membutuhkan Fa'il, artinya ia fi'il Lazim.

1.      Faedah-faedah wazan  تَفَعَّلَ
Di antara faedah-faedah wazan تَفَعَّلَ adalah sebagai berikut:
a.       Shairurah  (الصَّيْرُوْرَةُ)yakni menunjukan arti menjadi. Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: جَهُلَ, menjadi wazan فَعُلَ, artinya: tidak mengetahui atau bodoh. Ketika kalimah itu diubah mengikuti wazan تَفَعَّلَ , menjadi تَجَهَّلَ, maka artinya berubah menjadi: tidak mengetahui atau menjadi bodoh.
b.      Thalab (الطَّلَبُ), yakni menunjukan arti meminta, memohon, mencari atau menuntut.
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: عَلِمَ, mengikuti wazan فَعِلَ, artinya: berilmu atau memiliki ilmu. Ketika kalimah itu diubah mengikuti wazan تَفَعَّلَ , menjadi تَعَّلَمَ, maka artinya berubah menjadi: mencari ilmu atau menuntut ilmu. Atau lebih lazim diartikan: belajar.
c.       Muthawa'ah Wazan  فَعََّلَ (مُطَاوَعَةُ فَعََّلَ), yakni menunjukkan akibat atau konsekuensi dari wazan فَعَّلَ.
Contoh Fi'il Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid mengikuti wazan فَعَّلَ; نَزَّلَ, artinya: menurunkan. Kalimat ini tentu saja memerlukan kepada Fa'il dan Maf'ul bih, artinya ia fi'il Muta'addy. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan تَفَعَّلَ, manjadi تَنَزَّلَ, maka artinya berubah menjadi: turun. Setelah diubah, tentu saja, kalimat ini hanya membutuhkan Fa'il, artinya ia fi'il Lazim.
d.      Takalluf  (التَّكْلِفُ), yakni menunjukan arti berusaha keras untuk mendapatkan…
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: بَرَكَ, mengikuti wazan فَعَلَ artinya: memberkahi. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan تَفَعَّلَ, manjadi  تَبَرَّكَ , maka artinya berubah menjadi: berusaha untuk mendapatkan keberkahan.
e.       Wuqu' al-Fi'li Marratan Ba'da Ukhra (وُقُوْعُ الفِعْلِ مَرَّةً بَعْدَ أُخْرَى), yakni menunjukan terjadinya suatu pekerjaan berkali-kali secara berurutan.
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: نَزَلَ, mengikuti wazan فَعَلَ artinya: turun, dalam arti turun bersamaan atau sekaligus. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan تَفَعَّلَ, manjadi: تَنَزَّلَ, maka artinya berubah menjadi:turun, dalam arti turun secara bertahap-tahap, tidak bersama-sama atau tidak sekaligus.

3.      Faedah-faedah Wazan إِفْتَعَلَ adalah sebagai berikut:
a.       Muthawa'ah Wazan فَعَلَ (مطاوعة وزن فعل), yakni menunjukan akibat atau konsekuensi dari wazan فَعَلَ.
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: رَفَعَ, mengikuti wazan فَعَلَ, artinya: meninggikan. Kalimat ini, tentu saja membuuthkan Fa'il dan Maf'ul bih, aertinya kalimah ini fi'il Muta'addy. Ketika kalimah ini dibah mengikuti wazan إِفْتَعَلَ, menjadi إِرْتَفَعَ, maka artinya berubah menjadi: tinggi. Setelah diubah, tentu saja kalimah ini hanya membutuhkan Fa'il, artinya kalimah ini fi'il Lazim.
b.      Musyarakah (المشاركة), yakni menunjukan bahwa sesuatupekerjaan dilakukan oleh dua orang/pihak atau lebih.
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: خَلَفَ , mengikuti wazan   فَعَلَ, artinya: berbeda atau berubah. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إِفْتَعَلَ, menjadi: إِخْتَلَفَ, maka artinya berubah menjadi: saling berbeda.
c.       Mubalaghah (المبالغة), yakni menunjukan arti sangat, benar-benar atau sejenisnya. Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: جَهَدَ, mengikuti wazan   فَعَلَ, artinya: berusaha keras.  Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إِفْتَعَلَ, menjadi: إِجْتَهَدَ, maka artinya berubah menjadi: benar-benar berusaha keras.
d.      Thalab (الطلب), Yakni menunjukan arti meminta, memohon, mencari atau menuntut. Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: مَنَّ, asalnya مَنَنَ, artinya: memberi karunia. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إِفْتَعَلَ, menjadi: إِمْتَنَّ, asalnya إِمْتَنَنَ, maka artinya berubah menjadi: meminta/memohon karunia

4.      Faedah-faedah Wazan إِنْفَعَلَ
Diantara faedah-faedah wazan إِنْفَعَلَ adalah sebagai berikut:
a.       Muthawa'ah Wazan (مطاوعة اَفَْعَلَ) فَعَلَ, yakni menunjukan akibat atau konsekuensi dari wazan فَعَلَ.
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mujarrad: فَطَرَ, mengikuti wazan فَعَلَ, artinya: membelah. Kalimah ini, tentu saja, membutuhkan Fa'il dan Maf'ul bih, artinya ia fi'il Muta'addy. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إِنْفَعَلَ, menjadi: إِنْفَطَرَ, maka artinya berubah menjadi: belah atau terbelah. Setelah diubah, kalimah ini hanya membutuhkan Fa'il, artinya ia berubahmenjadi fi'il Lazim.
b.      Muthawa'ah Wazan أَفْعَلَ (مطاوعة وزن), yakni menunjukan akibat atau konsekuensi dari wazan yakni menunjukan akibat atau konsekuensi dari wazan
Contoh: Fi'il Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid mengikuti wazan yakni menunjukan akibat atau konsekuensi dari wazan أَفْعَلَ: أَطْفَأَ artinya: mematikan/memadamkan. Kalimah ini tentu saja membutuhkan kepada Fa'il dan Maf'ul bih, artinya ia fi'il Muta'addy. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إِنْفَعَلَ, menjadi إِنْطَفَأَ, maka artinya berubah menjadi: mati/padam. Setelah diubah, maka kalimah ini hanya membutuhkan Fa'il, artinya ia berubah menjadi fi'il Lazim.

5.      Faedah-faedah wazan إِفْعَلَّ
Diantara faedah-faedah wazan إِفْعَلَّ adalah sebagai berikut:
a.       Al-Dukhul fi al-Shifah (الدخول فى الصفة), yakni masuk ke suatu sifat .
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad حَمُرَ , mengikuti wazan فَعَلَ , artinya merah. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إِفْعَلَّ , menjadi إِحْمَرَّ maka artinya berubah menjadi: memerah.
b.      Mubalaghah (المُبَالَغَةُ) , yakni menunjukkan arti sangat, benar-benar atau sejenisnya.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: سَوِدَ . mengikuti wazan فَعِلَ , artinya: hitam/menjadi hitam. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إِفْعَلَّ , menjadi اِسْوَدَّ , maka artinya berubah menjadi: sangat hitam/menjadi sangat hitam.

Faedah-faedah Wazan-wazan Fi’il Tsulatsy Mazid bi Tsalatsi Ahruf
1.      Faedah-Faedah Wazan اِسْتَفْعَلَ
Di antara Faedah-Faedah Wazan اِسْتَفْعَلَ adalah sebagai berikut:
a.       Thalab (الطلب), Yakni menunjukan arti meminta, memohon, mencari atau menuntut.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: غَفَرَ, mengikuti wazan فَعَلَ artinya: memberi ampunan/mengampuni.     Ketika kalimah itu diubah menjadi إسْتَغْفَرَ maka artinya berubah menjadi: memohon ampunan atau beristighfar.
b.      Muthawa’ah (المطاوعة) yakni menunjukkan akibat atau konsekuensi dari perbutan lain.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mazid bi Harfin Wahid: أغْنَى, asalnya أغْنَيَ , mengikuti wazan أفْعَلَ , artinya: memberi kecukupan. Ketika akalimah ini diubah menjadi إسْتَغَنَى , asalnya إسْتَغَنَىَ , maka artinya berubah menjadi: berkecukupan.
c.       Wijdan al-Maf’ul bih ‘ala Shifah (وجدان المفعول به على صفة) yakni menemukan (menilai) Maf’ul bih pada suatu sifat.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: هَمَّ , asalnya هَمَمَ , mengikuti wazan فَعَلَ , artinya: menginginkan.  Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إسْتَفْعَلَ , menjadi إسْتَهَمَّ asalnya إسْتَهَمَمَ , maka artinya berubah menjadi: menemukan (menilai) sesuatu sebagai hal yang penting.
d.      Tahawwul (التحول) , yakni menunjukkan arti berubah (rupa).
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: مَلُحَ , mengikuti فَعُلَ , artinya: (sudah) asin. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إسْتَفْعَلَ menjadi إسْتَمْلَحَ , maka artinya berubah menjadi: berubah menjadi garam.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: قَرَّ , asalnya قَرَرَ , mengikuti wazan فَعَلَ , artinya menetap atau bertempat tinggal. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إسْتَفْعَلَ , asalnya إسْتَقْرَرَ , maka artinya sama dengan قَرَّ , yaitu menetap atau bertempat tinggal.

2.      Faedah-faedah Wazan إفْعَوْعَلَ
Faedah-faedah Wazan إفْعَوْعَلَ adalah sebagai berikut:
a.       Mubalaghah (المُبَالَغَةُ) , yakni menunjukkan arti sangat, benar-benar atau sejenisnya.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: عَلِمَ , mengikuti wazan فَعِلَ artinya: berilmu. Ketika kalimah ini diubah menjadi إعْلَوْلَمَ , maka artinya berubah menjadi: sangat berilmu.
b.      Bi ma’na فَعَلَ (بِمَعْنَى فَعَلَ) , yakni mempunyai arti sama dengan arti bentuk Tsulatsy Mujarradnya (فَعَلَ)
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: حَلاَ, asalnya حَوَلَ , mengikuti wazan فَعَلَ , artinya: (sudah) manis. Ketika kalimah ini diubah menjadi إحْلَوْلَى asalnya إحْلَوْلَوَ , maka artinya sama dengan kalimah حَلاَ , yaitu (sudah) manis.

3.      Faedah-faedah Wazan إفْعاَلَّ
Wazan إفْعاَلَّ hanya mempunyai 1 faedah, yaitu Mubalghah (المبالغة) , yakni menunjukkan arti sangat, sungguh-sungguh atau sejenisnya.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: سَوِدَ mengikuti wazan فَعِلَ , artinya: (sudah) hitam. Ketika kalimah ini diubah menjadi إسْوَادَّ , maka artinya berubah menjadi: sangat (benar-benar) hitam.

4.      Faedah-faedah Wazan إفْعَوَّلَ
Wazan إفْعَوَّلَ hanya mempunyai satu faedah, yaitu Mubalghah (المبالغة)  , yakni menunjukkan arti sangat, sungguh-sungguh atau sejenisnya.
Contoh: Fi’il Tsulatsy Mujarrad: جَهُلَ mengikuti wazan  فَعُلَ , artinya: (sudah) bodoh. Ketika kalimah ini diubah mengikuti wazan إفْعَوَّلَ menjadi إجْهَوَّلَ , maka artinya berubah menjadi: sangat bodoh.

B.     Ruba’i Mazied
وَأَمَّا الرُّباَعِىُّ الْمَزِيْدُ فِيْهِ فَأَمْثِلَتُهُ تَفَعْلَلَ كَتَدَخْرَجَ تَدَخْرُجًا وَافْعَنْلَلَ كَاحْرَنْجَمَ احْرِنْجَمًا وافْعَلَلَّ كَاقْشَعَرَّ اقْشِعْرَارًا.
            Ruba’i Mazied fiih (yaitu fi’il yang huruf asalnya empat, lalu ditambah)
Contoh:
1.      Wazan تفعلل ditambah ta’, seperti: تدخرج asalnya: دخرج (mengguling-gulingkan); تدخرج (menjadi terguling).
2.      Wazan إفعنْلل ditambah hamzah dan nun, seperti: احرنجم asalnya حرجم (sempit); احرنجم  (berdesakan).
3.      Wazan افعللّ , ditambah hamzah dan takrar lam fi’il yang kedua, seperti lafadz: اقْشَعَرَّ asalnya قَشْعَرَ (menggigil/tegak bulu roma karena takut).

Faedah-faedah wazan-wazan Ruba’i Mazied
1.      Faedah-faedah wazan تفعلل
a.       Muthawa’ah wazan فعلل (مطاوعة فعلل) yakni menunjukkan akibat atau konsekuensi dari wazan فعلل .
Contoh: دَخْرَجْتُ الحَجَرَ فَتَدَخْرَجَ “aku menggulingkan batu maka tergulinglah batu itu.
b.      Li ma’na mujarrad
Contoh: تَلَأْلَأَ الزُّجَاجُ “lampu itu menyala”.

2.      Faedah wazan افعنلل
Wazan افعنلل hanya mempunyai satu faedah yaitu: untuk mengatakan sebab dan konsekuensinya dari wazan فعلل (مطاوعة فعلل)
Contoh: حرجمت الابل فَاحْرَنْجَمَ

3.      Faedah wazan افللَّ
Wazan افللَّ hanya mempunyai satu faedah yaitu: mubalaghah laazim (مبالغة اللازم)  yaitu menunjukkan arti sangat, benar-benar, dan lain-lain.
Contoh: اقْشَعَرَّ الْجِلْدُ










BAB III
PENUTUP
Simpulan
1.      Wazan-wazan fi'il tsulatsy mazid
a.       Wazan-wazan fi'il tsulatsy mazid bi harfin
1)      أَفْعَلَ
2)      فاعل
3)      فعّل
b.      Wazan-wazan fi'il tsulatsy mazid bi harfaini
1)      إنفعل
2)      إفتعل
3)      إفعلّ
4)      تفعّل
5)      تفاعل
c.       Wazan-wazan fi'il tsulatsy mazid bi tsalatsati ahrufin
1)      إستفعل
2)      إفعوعل
3)      إفعالّ
2.      Wazan-wazan fi'il ruba'i mazid
a.       Wazan fi'il ruba'i mazid bi harfin
2)      تَفَعْلَل
a.       Wazan-wazan fi'il ruba'i mazid bi harfaini
3)      إفعللّ
4)      إفعنلل
3.      Faedah-faedah wazan-wazan fi'il tsulatsy mazid bi harfin wahid
a.       Faedah-faedah wazan  فعّل
2)      Ta'diyah
3)      Washfu al-maf'ul bihi bi ma'na al-fi'il
4)      Salbu ma'na al-fi'limin al-Maf'ul bih
a.       Faedah-faedah wazan أفعل
1)      Ta'diyah
2)      Shairurah
3)      Ad-dukhulu fi al-Syaii
4)      Muballaghah
5)      Wijdan al-Syaii fi shifah
6)      Wijdan ma usytaqqa al-fi’lu fi al-fa’il
7)      As-salb
b.      Faedah-faedah wazan  فاعل
1)      Musyarakah
2)      Taktsir
3)      Ta'diyah
4)      Bima'na al-mujarrad

4.      Faedah-faedah fi'il tsulatsy mazid bi harfaini
a.       Faedah-faedah wazan تفاعل
1)      Musyarakah
2)      Izhharu ma laisa fi al-waqi'
3)      Al-wuqu' tadrijan
4)      Muthawa'ah wazan فاعل
b.      Faedah-faedah wazan تفعّل
1)      Shairurah
2)      Thalab
3)      Muthawa'ah wazan فعّل
4)      Takalluf
5)      Wuqu' al-fi'li marratan ba'da ukhra
c.       Faedah-faedah wazan إفتعل
1)      Muthawa'ah wazan فعل
2)      Musyarakah
3)      Mubalaghah
4)      Thalab
d.      Faedah-faedah wazan إنفعل
1)      Muthawa'ah wazan فعل
2)      Muthawa'ah wazan أفعل
e.       Faedah-faedah wazan إفعلّ
1)      Al-Dukhul fi al-shirah
2)      Mubalaghah
5.      Faedah-faedah wazan fi'il tsulatsy mazid bi tsalatsati ahrifi.
a.       Faedah-faedah  wazan إستفعل
1)      Thalab
2)      Muthawa'ah
3)      Wijdan al-Maf'ul bihi 'ala shifah
4)      Tahawul
5)      Bima'na فعل
b.      Faedah-faedah wazan إفعوعل
1)      Mubalaghah
2)      Bima'na فعل
c.       Faedah-faedah wazan إفعالّ
1)      Mubalaghah
d.      Faedah wazan إفعوّل
1)      Mubalaghah
6.      Faedah-faedah wazan-wazan Fi'il rubai' mazid biharfin wahid
a.       Faedah wazan تفعلل
1)      Muthawa'ah
2)      Ma'na al-Mujarrad
7.      Faedah-faedah wazan-wazan fi'il ruba'I mazid biharfaini
a.       Faedah wazan إفعنلل
1)      Muthawwa'ah
b.      Faedah wazan إفعللّ
1)      Mubalaghah al-Lazim









DAFTAR PUSTAKA

-          Anwar, KH. Moch. 2003. Ilmu Sharaf. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
-          Fahmi, Akrom. 1997. Ilmu Nahwu dan Sharaf. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
-         الشيخ محمد معصوم بن على. الأمثلة التصريفية. سورابايا: مكتبة ومطبعة سالم نبهان

No comments:

Post a Comment