Monday, November 28, 2016

Analisis Regresi dan Korelasi



KATA PENGANTAR

لبِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Analisis Regresi dan Analisis Korelasi”.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini, terutama kepada Bapak Farid Hidayat, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Statistika Dasar.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan kita.Tidak ada gading yang tak retak.Demikian juga dengan makalah ini yang tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan di masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.


                                                                                             Banjarmasin, 28 November 2016


                                                                                                            Tim Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................        i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................       ii
BAB      I      PENDAHULUAN .........................................................................................       1
A.       Latar Belakang .........................................................................................       1
B.       Rumusan Masalah ....................................................................................       1
C.       Tujuan Penulisan ......................................................................................       1
BAB     II      PEMBAHASAN ............................................................................................       2
A.       Pengertian Analisis Regresi........................................................................       2
B.       Jenis dan Kegunaan Analisis Regresi..........................................................       
C.       Pengertian Analisis Korelasi ......................................................................       
D.       Jenis dan Kegunaan Analisis Korelasi .......................................................       
E.        Uji Signifikansi Koefisien Korelasi ............................................................       
F.        Contoh Analisis Regresi ............................................................................       
G.       Contoh Analisis Korelasi ..........................................................................       
BAB     III     PENUTUP .....................................................................................................       
A.       Simpulan ..................................................................................................       
B.       Saran .......................................................................................................       
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................       


BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
B.            Rumusan Masalah
1.             Apa yang dimaksud dengan analisis regresi?
2.             Apa saja jenis dan kegunaan analisis regresi?
3.             Apayang dimaksud dengan analisis korelasi?
4.             Apa saja jenis dan kegunaan analisis korelasi?
5.             Apa yang dimaksud dengan uji signifikansi koefisisen korelasi?
6.             Bagaimana contoh analisis regresi?
7.             Bagaimana contoh analisis korelasi?
C.           Tujuan Penulisan
1.             Mendeskripsikan pengertian analisis regresi.
2.             Mendeskripsikan jenis dan kegunaan analisis regresi.
3.             Mendeskripsikan pengertian analisis korelasi.
4.             Mendeskripsikan jenis dan kegunaan analisis korelasi.
5.             Mendeskripsikan uji signifikansi koefisien korelasi.
6.             Mendeskripsikan contoh analisis regresi.
7.             Mendeskripsikan contoh analisis korelasi.



BABII
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Analisis Regresi
Analisis regresi adalah teknik analisis untuk mengetahui bagaimana variabel kriteria atau peubah acak (variabel Y) dapat diprediksi melalui variabel prediktor atau peubah bebas (variabel X).artinya suatu keadaan naik, atau menurunnya variabel terikat dapat dilihat dari meningkat atau menurunnya variabel bebas. Analisis regresi dapat dilakukan bila hubungan kausal atau fungsional.Hubungan kausal dan fungsional merupakan sebab-akibat.Hubungan panas dan dingin, tidak disebut hubungan kausal atau fungsional.
B.            Jenis dan Kegunaan Analisis Regresi
1.             Analisis Regresi Linear Sederhana
Regresi linear sederhana hanya menyangkut satu peubah bebas X dan satu peubah acak Y, datanya dapat disajikan sebagai pasangan pengamatan . Analisis regresi digunakan untuk menguji bagaimana variabel dependent variable (variabel Y) dapat diprediksi melalui independent variable (variabel X).perhitungan linearitas regresi sederhana menggunakan persamaan:
     
Keterangan:
   = Linearitas regresi
   = Nilai linearitas regresi apabila harga X dimanipulasi
   = Nilai koefisien regresi
= Nilai variabel
Taksiran a dan b masingm-masing menyatakan perpotongan dengan sumbu y dan tanjakannya.Lambing  digunakan untuk membedakan antara taksiran atau nilai prediksi yang diberikan oleh garis regresi sampel dan nilai y amatan percobaan yang sedungghnya untuk nilai x.
2.             Analisis Regresi Linear Ganda

C.           Pengertian Analisis Korelasi
Kata korelasi berasal dari bahasa inggris yaitu “correlation” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah saling berhubungan atau hubungan timbal balik.
Dalam ilmu statistik, korelasi adalah hubungan dua variabel atau lebih.Hubungan dua variabel atau lebih disebut dengan bivariate variable, misalnya korelasi antara minat baca (variabel X) dengan prestasi belajar (variabel Y).Sedangkan hubungan antar lebih dari dua variabel disebut multivariate variable, misalnya hubungan antara kerajinan kuliah (variabel X1), keaktifan mengunjungi perpustakaan (variabel X2), keaktifan belajar di rumah (variabel X3), keaktifan berdiskusi (variabel X4), dan prestasi belajar (variabel Y).[1]
Dalam contoh bevariate variable, minat baca disebut dengan independent variable yaitu variabel yang mempengaruhi, sedangkan prestasi belajar disebut dengan dependent variable yaitu variabel yang dipengaruhi. Dalam contoh multivariate variable, kerajinan kuliah, keaktifan mengunjungi perpustakaan, keaktifan belajar di rumah, dan keaktifan berdiskusi disebut independent variable, sedangkan prestasi belajar disebut dengan dependent variable yaitu variabel yang dipengaruhi.
1.             Tujuan Analisis Korelasi
Ada beberapa tujuan analisis korelasi yaitu sebagai berikut:
a.             Ingin mencari bukti apakah benar terdapat korelasi antara variabel yang satu dengan yang lainnya berdasarkan data yang ada/diperoleh.
b.             Ingin menjawab pertanyaan apakah korelasi antara variabel tersebut termasuk korelasi yang kuat, cukupan atau lemah.
c.             Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian apakah korelasi antar variabel tersebut merupakan korelasi yang signifikan atau tidak.
2.             Arah Korelasi
Hubungan antar variabel itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hubungan yang sifatnya searah dan berlawanan arah.Hubungan yang bersifat searah disebut dengan korelasi positif, sedangkan hubungan yang bersifat berlawanan arah disebut dengan korelasi negatif.
Disebut korelasi positif, jika dua variabel atau lebih yang berkorelasi, berjalan paralel. Ini artinya bahwa hubungan antar dua variabel atau lebih itu menunjukkan arah yang sama. Jadi, apabila variabel X mengalami kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan variabel Y, atau sebaliknya apabila variabel X mengalami penurunan atau pengurangan pada variabel X akan diikuti pula dengan penurunan dan pengurangan pada variabel Y.
Contoh:
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diikuti dengan kenaikan ongkos angkutan, sevaliknya jika harga BBM rendah, maka ongkos angkutan pun murah.[2]
Disebut korelasi negatif, jika dua variabel atau lebih yang berkorelasi, berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan, atau berkebalikan.Ini artinya bahwa kenaikan atau pertambahan pada variabel X, sedangkan pada variabel Y mengalami sebaliknya yaitu penurunan atau pengurangan.
Contoh:
Makin makin kurang diamalkannya ajaran agama oleh para remaja akan berdampak pada makin meningkatnya frekuensi kenakalan remaja.
3.             Angka Korelasi (Angka Indeks Korelasi)
Angka korelasi merupakan sebuah angka yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui seberapa besar kekuatan korelasi diantara variabel yang sedang diselidiki korelasinya.Angka korelasi selalu bergerak di antara 0,000 s.d +1,000 dab 0,000 s.d -1,000.Maksudnya bahwa angka indeks korelasi itu paling rendah 0,000 dan paling tinggi +1,000 atau -1,000.Dengan demikian apabila angka indeks korelasi lebih besar dari +1,000 atau -1,000, iniberarti terdapt kekeliruan dalam perhitungannya.
Korelasi antara variabel X dan variabel Y dikatakan korelasi positif jika angka indeks korelasinya positif (missal: +0,250). Sedangkan korelasi antara variabel X dan variabel Y dikatakan korelasi negatif jika angka indeks korelasinya negatif (missal: -0,050). Jika angka indeks korelasinya 0,000, ini menunjukkan tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y.
Untuk mengadakan interpretasi mengenai beasrnya koefisien korelasi ada dua cara yaitu:
a.             Dengan cara kasar atau sederhana, yaitu berpedoman pada perincian berikut:
1)             0,800 s.d. 1,000 = sangat tinggi
2)             0,600 s.d. 0,800 = tinggi
3)             0,400 s.d. 0,600 = cukup
4)             0,200 s.d. 0,400 = rendah
5)             0,000 s.d. 0,200 = sangat rendah
b.             Dengan tabel nilai r product momen, yaitu:
1)             Membuat hipotesis alaternatif ( ) dan hipotesis nol ( ).
2)             Menguji benar tidaknya hipotesis yang dikemukakan dengan cara membandingkan antar r diperoleh ( ) dengan tabel ( ).
D.           Jenis andan Kegunaan Analisis Korelasi
1.             Analisis Korelasi Parsial
Analisis korelasi parsial digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dimana variabel lainnya dianggap berpengaruh namun dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol). Dapat kita lihat bagaimana masing-masing variabel bebas (X1 dan X2) dalam penelitian ini memiliki peran sama pentingnya dalam pembentukan variabel terikat (variabel Y)
E.            Uji Signifikansi Koefisien Korelasi
Dalam uji signifikansi/taraf nyata pengujian hipotesis bagi setiap peneliti menentukan taraf nyata atau tingkat kepercayaan terlebih dahulu.Signifikansi adalah nilai probabilitas menolak hipotesis nol apabila hipotesis nol itu adalah benar. Dalam pengujian signifikansi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. Penentuan daerah keputusan, 2. Daerah keputusan.
F.            Contoh Analisis Regresi
G.           Contoh Analisis Korelasi
BABIII
PENUTUP
A.           Simpulan
B.            Saran



DAFTAR PUSTAKA
Sunariah, Nia Siti dan Kasmadi.2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Mahdiah. 2014. Statistik Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Murdan. 2005. Statistik Pendidikan dan Aplikasinya. Banjarmasin: Cyprus.
Sudijono, Anas. 2014. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Walpole, Ronald E. dan Raymon H. Myers.1995. Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan. Bandung: ITB


[1] Drs. Murdan, M.Ag. Statistik Pendidikan dan Aplikasinya. 2005. Banjarmasin: Cyprus. Hal. 133
[2]Prof. Drs. Anas Sudijono.Pengantar Statistik Pendidikan. 2014. Jakarta: Rajawali Pers. Hal. 180

No comments:

Post a Comment